Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mengadakan seminar pada 2 Oktober 2024, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Rumah Sakit Akademik UGM. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan cakupan skrining kanker leher rahim dan kanker payudara melalui penggunaan modul video edukasi. Seminar ini diadakan secara hybrid yang diikuti oleh lebih dari 600 peserta tenaga Kesehatan yang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, bidan dan perawat.Berdasarkan data WHO tahun 2016, kanker menyebabkan 12% dari total kematian terkait penyakit tidak menular di Indonesia. Cakupan skrining kanker leher Rahim di Indonesai hanya mencapai 9,35% pada tahun 2020, sedangkan skrining kanker payudara hanya sebesar 18,74% berdasarkan Riskesdas 2013. Rendahnya literasi kesehatan, persepsi risiko yang rendah, serta keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan menjadi faktor penghambat utama.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Bantul dan Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM, Dr. dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.OG, Subsp.Onk serta Ketua Pelaksana, Dr. dr. Moh. Nailul Fahmi, Sp.OG, Subsp.Onk. Seminar ini terdiri dari dua sesi, dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya. Sesi pertama membahas perjalanan alami kanker serviks, dari infeksi HPV hingga karsinoma,peran vaksin dalam pencegahan kanker serviks, serta update metode skrining seperti pap smear dan HPV DNA test. Sesi kedua membahas manajemen lesi pra-kanker serviks melalui metode ablasi dan eksisi, serta follow-up dan pencegahan kekambuhan lesi pra-kanker. Materi tambahan juga mencakup skrining kanker payudara pada wanita usia reproduktif.
Seminar ini tidak hanya memperkuat kemampuan tenaga kesehatan seperti dokter umum, bidan, dan perawat di puskesmas dalam mendukung deteksi dini kanker leher rahim dan payudara, tetapi juga meningkatkan literasi masyarakat melalui akses yang lebih mudah ke modul video edukasi. Program ini menunjukkan efektivitas kolaborasi antara FK-KMK UGM dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam mengintegrasikan program kesehatan dengan kegiatan pengabdian masyarakat, mendukung upaya nasional dalam mengurangi angka kematian akibat kanker di Indonesia.
Program ini sejalan denganĀ dan SDGs 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan, dalam upaya peningkatan layanan kesehatan yang sesuai dengan SGDs poin 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera