Latar Belakang
Seksio sesarea (SC) merupakan isu kesehatan yang mempengaruhi kehidupan wanita saat melahirkan. Banyak dilema, ketakutan dan kecemasan yang muncul pada saat detik-detik terakhir kehamilan, sehingga seorang wanita memutuskan untuk dilakukan seksio sesarea. Pertimbangan dilakukan seksio sesarea saat ini, selain atas indikasi medis, juga banyak dengan alasan non medis, dan bahkan permintaan pasien, sehingga seksio sesarea saat ini sudah banyak menjadi pilihan wanita yang akan melahirkan.
Kesulitan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi lahir dengan seksio sesarea banyak dikeluhkan oleh dokter. Hal ini menyangkut tempat untuk dilakukan IMD lebih sempit pada ibu yang SC daripada persalinan vaginal, sehingga banyak rumah sakit yang tidak melakukan IMD pada bayi baru lahir dengan ibu yang dilakukan operasi SC.
Menurut WHO, jumlah angka SC yang ideal di suatu rumah sakit adalah 20-25%. Keputusan seksio sesarea yang dilakukan akan mempengaruhi jumlah angka seksio sesarea (SC rate) di suatu rumah sakit. Banyak rumah sakit yang melakukan operasi seksio sesarea tanpa ada indikasi medis yang jelas. Hal ini akan meningkatkan jumlah SC rate di rumah sakit tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, langkah-langkah apa yang harus kita lakukan? Bagaimana peran pemerintah, rumah sakit dan masyarakat dalam mengatasi hal tersebut? Hal ini masih menjadi suatu masalah yang perlu dipecahkan.
Apakah seksio sesarea memang benar-benar cara untuk melahirkan bayi yang aman? Hal ini masih banyak menjadi pertanyaan baik bagi para dokter maupun pasien. Banyak komplikasi yang muncul setelah dilakukan operasi, seperti infeksi, perdarahan, sampai munculnya parut pada luka operasi yang sangat mengganggu kehidupan wanita tersebut. Pemberian antibiotika profilaksis saat dilakukan seksio sesarea sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi. Pemberian obat uterotonika dilakukan juga untuk mencegah perdarahan saat operasi dan setelah operasi. Asam hyaluronat sebagai obat baru dapat dipakai untuk mencegah munculnya parut pada luka operasi. Semua obat tersebut masih banyak diteliti oleh para peneliti.
Apakah komplikasi yang muncul setelah operasi seksio sesarea berkaitan juga dengan teknik operasi yang dilakukan? Banyak bukti-bukti ilmiah (evidence based) yang mengungkap masalah tersebut. Teknik operasi bagaimana yang baik sehingga signifikan meminimalkan perdarahan, memperpendek waktu operasi serta memperpendek waktu mondok pasien.
Menanggapi isu-isu di atas, ikatan peminat dan ahli kesehatan reproduksi bekerjasama dengan bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM akan menyelenggarakan seminar tentang update cesarean section dan launching jurnal kesehatan reproduksi. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan peserta serta dapat mensukseskan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.
Tujuan
- Menambah pengetahuan dan wawasan para peserta tentang seksio sesarea
- Meningkatkan peran serta para peserta dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang seksio sesarea kepada masyarakat.
- Membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi
- Ikut berpartisipasi dalam pencapaian program Millenium Development Goals (MDG’s).
Form Lengkap Bisa Di Download Di
SEKRETARIAT
Bagian/SMF Obstetri Ginekologi
FK UGM/RSUP Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan 1, Sekip Yogyakarta 55284
Telp.& Fax: +62 274-544003, 511329