Program Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada: Penyuluhan dan Deteksi dini Kehamilan Risiko Tinggi di Kabupaten Sleman
Program pengabdian kepada masyarakat oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), yang diketuai oleh dr. Adi Ariffianto, Ph.D, menyelenggarakan penyuluhan sekaligus penapisan ibu hamil dengan risiko tinggi di Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dan Puskesmas Sleman, serta bertempat di Puskesmas Sleman pada hari Sabtu, 23 Maret 2024. Kegiatan ini mengundang ibu – ibu hamil dari 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Sleman, yaitu Desa Triharjo, Tridadi, Caturharjo, Trimulyo dan Pandowoharjo. Pendaftaran peserta dibuka pada pukul 07.30 WIB dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel urin untuk mendeteksi adanya protein dan glukosa dalam urin serta infeksi saluran kemih. Peserta juga diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik, yang meliputi tekanan darah, tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penapisan inkontinensia urin, dimana bertambahnya berat badan dan usia kehammilan dapat meningkatkan terjadinya inkontinensia urin yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih.
Gambar 1. (a) Pengambilan sampel urin; (b) pemeriksaan berat badan peserta
Kegiatan penyuluhan dimulai pada pukul 08.15 WIB dengan diawali pembukaan oleh Kepala Puskesmas Sleman dan Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM yang diwakili oleh Dr. dr. Shinta Prawitasari, M. Kes.,Sp.OG., Subsp. Obginsos. Dalam pembukaannya, Kepala Puskesmas Sleman, dr. Dela Oktaviana, memberikan dukungannya untuk program pengabdian ini karena dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan para ibu hamil. dr. Shinta menambahkan pentingnya penyuluhan ini dalam memberikan pengetahuan mengenai indikasi-indikasi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil dengan mengisi secara rutin perkembangan kondisinya pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Sebelum kegiatan inti dimulai, peserta diminta untuk menjawab soal-soal mengenai kehamilan risiko tinggi, perawatan antenatal, serta penggunaan buku KIA (pre-test). Setelah peserta selesai menjawab soal-soal tersebut, dr. Shinta dan dr. Fauzan Achmad Maliki, Sp.OG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM menyampaikan materi penyuluhan. dr. Shinta menyampaikan materi mengenai pemanfaatan buku KIA dan perawatan antenatal. Buku KIA mendokumentasikan perjalanan kehamilan seorang ibu dengan lengkap dan detail, sehingga dapat digunakan untuk memantau kondisi Ibu dan bayi yang dikandung, termasuk kondisi kehamilan dengan risiko tinggi. Lebih lanjut dr. Fauzan menjelaskan mengenai berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh ibu hamil ataupun seorang wanita yang merencanakan untuk hamil, seperti perbaikan status gizi, rutinitas olahraga, dan pertimbangan faktor usia untuk mengurangi jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi.
Setelah materi penyuluhan dr. Shinta dan dr. Fauzan selesai disampaikan, diskusi mengenai materi dimoderatori oleh dr. Zyeni Kartika dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. Para peserta aktif bertanya tentang kondisi yang mereka alami selama kehamilan, seperti berapa kadar Hb yang termasuk dalam kategori rendah dan bagaimana cara menaikkannya, bagaimana cara mengontrol tekanan darah tinggi selama kehamilan, bagaimana cara memenuhi gizi selama hamil agar tidak kurang ataupun berlebih dan cara menjaga kesehatan ibu hamil selama bulan puasa, termasuk boleh atau tidaknya ibu hamil berpuasa. Dari pihak Puskesmas, Ibu Rantiyem, A.Md. selaku bidan Puskesmas Sleman, juga turut menyampaikan informasi mengenai jadwal berbagai pemeriksaan untuk kesehatan Ibu dan anak, yaitu pemeriksaan kesehatan anak terintegrasi (PKAT), pelayanan USG dasar, dan pelayanan buku KIA di Puskesmas Sleman. Setelah kegiatan penyuluhan berakhir, peserta kembali diminta untuk mengisi soal-soal yang sama dengan yang diberikan sebelum penyuluhan dimulai (post-test), untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan ini dalam meningkatkan pengetahuan peserta.
Gambar 2. (a) Penyampaian materi penyuluhan oleh Dr. dr. Shita Prawitasari, M. Kes.,Sp.OG., Subsp. Obginsos dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM; (b) diskusi setelah penyampaian materi yang dimoderatori oleh dr. Zyeni Kartika dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM
Pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan mengindikasikan peningkatan berdasar nilai pre-test dan post-test. Nilai terendah peserta sebelum penyuluhan adalahi 30, dan meningkat menjadi 50 setelah penyuluhan, dan nilai rata-rata meningkat dari 68 menjadi 77. Dari hasil penapisan inkontinensia urin, 16 peserta dari 29 peserta yang hadir (55%) mengalami inkontinensia urin dengan mayoritas bertipe stress inkontinensia (50%) dan urge inkontinensia (43.75%), dan sisanya merupakan tipe campuran (6,25%). Hasil pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) menunjukkan hasil yang sama pada ibu hamil dengan IMT normal dan obesitas yaitu masing-masing 41.3%, dan sisanya memiliki IMT berat badan berlebih (17,4%). Tidak ada ibu hamil yang mengalami berat badan kurang, demikian pula tidak ada ibu hamil yang terdeteksi mengalami kekurangan energi kronis, dimana semua ibu hamil memiliki ukuran lingkar lengan atas di atas 23,5 cm. Data pemeriksaan fisik menunjukkan 13.7% peserta mengalami hipertensi, 6,89% mengalami anemia, dan tidak ada peserta yang terdiagnosis diabetes mellitus pada kehamilan. Hasil pemeriksaan urin menunjukkan 68.9% peserta mengalami infeksi saluran kemih (adanya sel darah putih dalam urin) dan 17.4% peserta mengalami proteinuria (adanya protein dalam urin +1 atau lebih). Sebelum kegiatan berakhir, peserta diminta melakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu ultrasonografi (USG) yang dilakukan oleh dr. Dian Fikri Rachmawan dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. Pemeriksaan USG dilakukan untuk melihat perkembangan dan mendeteksi kelainan janin secara dini. Hasil dari pemeriksaan USG, semua ibu hamil dan janin dalam kondisi baik, tidak ada yang terdeteksi mengalami berat badan janin kurang ataupun janin mengalami kelainan kongenital.
Gambar 3. (a) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) oleh dr. Dian Fikri Rachmawan dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM; (b) Peserta dengan nilai tertinggi berfoto bersama Ibu Rantiyem, A.Md. (paling kiri), dr. Adi Ariffianto, Ph.D (nomor 2 dari kiri), dan dr. Zyeni Kartika (paling kanan)
Sebagai tindak lanjut kegiatan, pada Selasa, 26 Maret 2024 jam 10.00 hingga jam 12.00 WIB, bertempat di Balai Pertemuan Kementerian Agama Kabupaten Sleman, ketua program, dr Adi menyampaikan hasil kegiatan penyuluhan dan deteksi dini yang dilakukan pada hari Sabtu, 23 Maret 2024. Kegiatan lanjutan tersebut dihadiri Kepala Puskesmas Sleman, para bidan pembantu, dan 96 kader yang berasal dari 92 padukuhan di lima desa wilayah kerja Puskesmas Sleman, yaitu Desa Triharjo, Tridadi, Caturharjo, Trimulyo dan Pandowoharjo. Penyampaian hasil temuan kepada kepala puskesmas Sleman ini penting untuk tindak lanjut penanganan ibu hamil yang terdeteksi mengalami risiko tinggi. Hasil temuan tersebut juga penting disampaikan kepada kader-kader dari lima desa tersebut, mengingat kader-kader tersebut merupakan perpanjangan tangan dari petugas kesehatan di Puskesmas Sleman yang akan mendampingi dan memonitor secara langsung kondisi ibu-ibu hamil di wilayahnya. Selain menyampaikan hasil temuan, dr Adi juga memberikan penyuluhan tentang kehamilan risiko tinggi kepada para kader tersebut, dan menjelaskan peran penting mereka dalam keberhasilan penanganan kehamilan risiko tinggi yang berdampak pada penurunan angka kematian ibu di wilayah Sleman.
Gambar 4. (a). Penyampaian hasil temuan penyuluhan dan pemeriksaan tanggal 23 Maret 2024 oleh dr. Adi Ariffianto, Ph.D pada kegiatan penyuluhan lanjutan tanggal 26 Maret 2024: (b). Kegiatan penyuluhan kehamilan risiko tinggi kepada kader-kader di wilayah kerja Puskesmas Sleman pada 26 Maret 2024.
Adi selaku ketua program pengabdian masyarakat juga berharap program ini dapat berlanjut ke kelas Ibu hamil yang diadakan di setiap desa di wilayah kerja Puskesmas Sleman untuk jangkauan deteksi dini ibu hamil dengan risiko tinggi yang lebih luas dan komprehensif. Dengan adanya deteksi dini yang komprehensif, kematian ibu dapat dicegah sehingga jumlah kematian ibu dapat diturunkan.