PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MEWUJUDKAN DESA PEDULI KESEHATAN PEREMPUAN

Pelayanan kesehatan wanita usia reproduksi masih sedikit mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal beban yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit sistem reproduksi sangat besar baik dari segi kesehatan, sosial dan ekonomi. Di antara penyakit sistem reproduksi yang memiliki beban besar adalah kanker leher rahim dan prolaps organ panggul. Kanker leher rahim menduduki tempat kedua setelah kanker payudara sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Kanker leher rahim termasuk ke dalam kanker yang bisa dicegah. Pencegahan dilakukan dengan cara melakukan skrining terhadap perempuan sehat (tanpa keluhan) untuk mendeteksi adanya lesi prekanker leher rahim. Lesi prekanker leher rahim adalah kelainan pada mulut rahim yang bisa menjadi cikal bakal kanker leher rahim. Bila saat skrining ditemukan lesi prekanker, lesi tersebut dapat ditangani dengan kesembuhan mencapai 100%.
Selain itu hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan, prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. Pada kelompok lanjut usia, masih banyak penderita hipertensi yang belum mendapatkan pengobatan walaupun kesadaran untuk melakukan skrining terhadap tekanan darah di masyarakat semakin baik. Pada kelompok yang mendapatkan pengobatan pun, hanya sebagian kecil yang mampu mencapai dan mempertahankan target tekanan darah yang dicapai. Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar untuk terjadinya penyakit kardiovaskular, stroke dan penyakit jantung iskemia, dalam hal ini hipertensi akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas penderitanya. Pada kelompok lanjut usia munculnya komplikasi akibat hipertensi tidak hanya berpengaruh pada kualitas hidup, namun akan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang cukup besar.
Mitra utama dalam program ini adalah Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman dan Puskesmas Pakem yang memberikan layanan kesehatan serta membawahi 12 dusun yaitu:
Jetisan, Sawungan, Purworejo, Pandanpuro, Wonorejo, Randu, Tanen, Banteng, Boyong, Kaliurang Selatan, Kaliurang Barat dan Kaliurang Timur. Penduduk desa ini berjumlah 8.757 jiwa yang terdiri atas 4.360 laki-laki dan 4.397 perempuan. Sebagian besar penduduk adalah petani. Di dalam program Desa Hargobinangun terdapat beberapa program kesehatan salah satunya pembinaan kader.
Bentuk program yang telah dilaksanakan adalah pembinaan kader terkait kesehatan reproduksi kanker leher rahim dan cara pencegahannya, senam jantung sehat dan pemeriksaan kesehatan lansia, serta pemeriksaan PAP Smear pada wanita usia subur.
Untuk menjamin keberlangsungan program, perlu dilakukan pendampingan kader kesehatan sehingga apa yang sudah diberikan kepada kader kesehatan melalui pembinaan kader terkait kesehatan reproduksi wanita dapat disampaikan kepada masyarakat disekitar Desa Hargobinangun terutama masyarakat dusun sekitar tempat tinggal. Selain itu dapat dilihat juga jumlah Wanita Usia Subur terhadap kepeduliannya dengan kesehatan reproduksi melalui pemeriksaan PAP Smear.

Kanker leher rahim menduduki tempat kedua setelah kanker payudara sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Kanker leher rahim termasuk ke dalam kanker yang bisa dicegah. Pencegahan dilakukan dengan cara melakukan skrining terhadap perempuan sehat (tanpa keluhan) untuk mendeteksi adanya lesi prekanker leher rahim. Lesi prekanker leher rahim adalah kelainan pada mulut rahim yang bisa menjadi cikal bakal kanker leher rahim. Bila saat skrining ditemukan lesi prekanker, lesi tersebut dapat ditangani dengan kesembuhan mencapai 100%.
Saat ini, cakupan skrining kanker leher rahim di negara sedang berkembang masih < 5% untuk populasi target. Penurunan kejadian kanker leher rahim baru akan bermakna bila cakupan skrining mencapai 80%. Papsmear adalah pemeriksaan sitologi (sel) bukan hanya sampel dari jaringan. Papsmear dilakukan oleh dokter ahli kandungan dengan keakuratan hasil skrining lebih maksimal dibanding dengan metode IVA.
Tercapainya target cakupan skrining yang mencapai 80% bukan sesuatu yang mustahil tetapi memang memerlukan strategi dan komitmen yang kuat. Strategi yang digunakan untuk mencapai target 80% adalah berbasis Puskesmas dengan partisipasi penuh dari masyarakat. Masyarakat lewat kader kesehatan dapat sebagai motor untuk mendata populasi target dan mengikuti klien dengan hasil skrining papsmear positif dan memastikan klien tersebut mendapatkan pengobatan yang diperlukan. Kader kesehatan dapat pula membantu melakukan penyuluhan skrining kanker leher rahim setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan dari Puskesmas.
Selain itu hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan, prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. Pada kelompok lanjut usia, masih banyak penderita hipertensi yang belum mendapatkan pengobatan walaupun kesadaran untuk melakukan skrining terhadap tekanan darah di masyarakat semakin baik. Pada kelompok yang mendapatkan pengobatan pun, hanya sebagian kecil yang mampu mencapai dan mempertahankan target tekanan darah yang dicapai. Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar untuk terjadinya penyakit kardiovaskular, stroke dan penyakit jantung iskemia, dalam hal ini hipertensi akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas penderitanya. Pada kelompok lanjut usia munculnya komplikasi akibat hipertensi tidak hanya berpengaruh pada kualitas hidup, namun akan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang cukup besar.

Pengabdian masyarakat ini melaksanakan beberapa kegiatan yang diawali dengan kegiatan Focus Group Disccusion kader kesehatan dan diakhiri dengan Focus Group Disccusion dengan perangkat desa, tenaga kesehatan Puskesmas Pakem dan kader kesehatan. Pada kegiatan yang pertama dilaksanakan pada bulan September 2018 di Aula Desa Hargobinangun yaitu FGD dengan perwakilan kader kesehatan dan tim keperawatan FK-KMK UGM untuk menggali lebih dalam terkait peristiwa, kejadian dan fenomena yang muncul dimasyarakat tentang kesehatan reproduksi. Dalam FGD ini diperoleh beberapa permasalahan yang disampaikan oleh kader kesehatan seperti pemahaman bahwa wanita yang sudah menopause tidak beresiko terkena kanker leher rahim sehingga tidak diperlukan untuk melakukan skrining dan kurangnya pengetahuan pentingnya vaksin HPV (Human Papiloma Virus) untuk wanita pada usia remaja.Dalam kegiatan ini dihadiri sebanyak 30 kader dari masing-masing perwakilan dusun, 20 perangkat desa Hargobinangun.
Kegiatan kedua adalah Training of Trainer tentang kanker leher rahim, skrining dan pencegahannya yang dilakukan pada bulan September 2018 di aula Desa Hargobinangun. Dalam kegiatan ini diikuti oleh kader kesehatan di Desa Hargobinangun sebanyak 60 kader perwakilan setiap dusun . Narasumber dalam kegiatan ini yaitu tim keperawatan FK-KMK UGM yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat terintegrasi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim. Kegiatan ini berlangsung sangat baik dengan adanya beberapa pertanyaan yang diajukan oleh kader kesehatan. Dengan adanya TOT tentang kanker leher rahim diharapkan kader kesehatan mampu menyampaikan kepada masyarakat khususnya wanita usia subur di daerah tempat tingalnya.
Kegiatan ketiga yaitu pembinaan kader kesehatan di dusun – dusun wilayah Desa Hargobinangun dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Dalam kegiatan ini kader kesehatan akan menyampaikan kembali pada masyarakat tentang kanker leher rahim yang telah diperoleh pada saat TOT. Seorang kader kesehatan menyampaikan materi Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim pada forum perkumpulan ibu – ibu PKK dusun dengan didampingi oleh tim keperawatan. Seorang kader kesehatan menyampaikan materi hingga sesi tanya jawab dan tim keperawatan akan melakukan penilaian micro teaching pada kader kesehatan tersebut dalam menyampaikan materi.
Kegiatan keempat pembinaan lansia Kaliurang Selatan, Kaliurang Barat dan Kaliurang Timur dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 di halaman SD N Kaliurang 1. Serangkaian kegiatan ini meliputi senam jantung sehat, pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan hipertensi oleh tim penyakit dalam dr. Yulia Wardhani, Sp. PD yang diikuti oleh 50 – 60 lansia.
Kegiatan kelima Skrining PAP Smear dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2018 dan 1 Desember 2018 di Puskesmas Pembantu Kaliurang. Hari pertama skrining dilaksanakan pada Kamis tanggal 29 Oktober 2018 dengan jumlah 59 pasien telah dilakukan skrining kanker leher rahim. Pada hari kedua Sabtu 1 Desember 2018 dengan jumlah 63 pasien dilakukan skrining kanker leher rahim. Kegiatan ini dimulai secara bersamaan dengan pemberian informasi tentang kanker leher rahim oleh tim patologi anatomi.
Kegiatan keenam yakni penyampaian hasil skrining PAP Smear yang dilaksanakan pada Jum’at 7 Desember 2018 di Desa Hargobinangun dan Puskesmas Pembantu Kaliurang.
Kegiatan terakhir adalah FGD dengan perangkat Desa Hargobinangun, Puskesmas Pakem dan kader kesehatan dilaksanakan Jum’at 14 Desember 2018 di aula Desa Hargobinangun. Dalam FGD ini menekankan pada hasil capaian skrining dan presentase derajat kesehatan reproduksi wanita usia subur di Desa Hargobinangun.