Pelatihan Basic Surgical Skill (BSS) 1 bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) 1 Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) Regional Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) diselenggarakan pada tanggal 4-6 Oktober 2024. Pelatihan ini bertempat di Diponegoro Medical Simulation Center (DMSC) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro kampus Tembalang, Semarang. Pelatihan ini diikuti sebanyak 26 peserta dari 3 Universitas yaitu UNDIP, UNS dan UGM. Pada kesempatan ini UGM mengirimkan 10 peserta PPDS 1 dan 2 pelatih BSS yaitu Dr. dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.O.G, Subsp.Onk dan dr. Irwan Taufiqur Rachman, Sp.O.G, Subsp.K.Fm. Partisipasi dalam pelatihan ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 Pendidikan berkualitas.
Pelatihan Basic Surgical Skill (BSS) merupakan program wajib yang diselenggarakan oleh Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia bagi peserta program pendidikan Obstetri dan Ginekologi baru di seluruh Universitas yang menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Obgin di Indonesia yang dibagi menjadi beberapa regional. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dengan topik dengan materi yang dikemas dengan baik diantaranya tentang etika pembedahan, prinsip pencegahan infeksi, ketrampilan dasar bedah seperti teknik cuci tangan, pemakaian gown operasi, pengenalan dan penggunaan instrumen bedah, teknik menjahit dan menyimpul, reparasi dan anastomosis cedera usus, kandung kemih dan vaskular, hemostasis dan diseksi tajam, episiotomi dan penggunaan electrosurgery. Pelatih, pembicara dan penguji berasal dari 3 senter ahli Obstetri dan Ginekologi yaitu senter UGM yang diwakili oleh Dr. dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.O.G, Subsp.Onk dan dr. Irwan Taufiqur Rachman, Sp.O.G, Subsp.K.Fm, senter Undip diwakili Dr. dr. Julian Dewantiningrum, MSi.Med, Sp.O.G, Subsp. K.Fm dan dr. Rahmad Rizal Budi Wicaksono, Sp.O.G, Subsp. K.Fm, serta senter UNS yang diwakili oleh dr. Darto, Sp.O.G, Subsp.Urogin-RE dan dr. Lini Astetri, Sp.O.G. Kerjasama antar institusi ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Pelatih dari UGM, Dr. dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.O.G, Subsp.Onk memaparkan materi bagaimana mengenai melakukan simpul jahitan yang baik dan penggunaannya dalam berbagai jenis luka operasi. Teknik ini sangat penting untuk mencegah lepasnya jahitan dan menentukan penyembuhan luka. Sementara itu, dr. Irwan Taufiqur Rachman, Sp.O.G, Subsp.K.Fm memberi pelatihan tentang bagaimana prosedur cuci tangan, pemakaian sarung tangan dan gown operasi sebelum prosedur bedah, penggunaan alat-alat electrosurgery dalam operasi. Teknik aseptik berperan dalam mencagah terjadinya infeksi pada pasien, sedangkan penggunaan alat electrosurgery sangat bermanfaat dalam efisiensi prosedur pembedahan.
Untuk mengukur pemahaman para peserta pelatihan, dilakukan ujian dalam bentuk ujian tulis, dan ujian keterampilan atau skills dalam bentuk OSCE pada akhir pelatihan. Peserta yang dinilai belum memenuhi standar keterampilan yang diharapkan, dilakukan ujian ulang sampai benar-benar memenuhi standar. Ujian tulis dan OSCE diakumulasi dan diambil 3 peserta terbaik dengan perolehan nilai tertinggi. Peserta terbaik pertama diraih oleh dr Astuti dari UGM, peserta terbaik kedua diraih oleh dr Adi Ariffianto dari UGM, dan peserta terbaik ketiga diraih oleh dr Claudya Sephyani dari Undip.
Pelatihan BSS ini dilakukan secara rutin setiap 6 bulan di setiap regionalnya. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, dapat menghasilkan lulusan Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang memiliki standar kompetensi Bedah Dasar berdasarkan kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi oleh Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia.