KAJIAN KASUS-KASUS PREEKLAMSIA BERAT DENGAN KOMPLIKASINYA RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN (JANUARI-DESEMBER 2011)

KAJIAN KASUS-KASUS PREEKLAMSIA BERAT DENGAN
KOMPLIKASINYA RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
(JANUARI-DESEMBER 2011)
M. H. Zainuddin*, P. P. Ardini**
* Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada/ Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta
** Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Latar Belakang: Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia Tahun 2007 mengatakan angka kematian maternal di Indonesia sebesar 258 per 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia eklamsia masih merupakan penyebab tertinggi kedua kematian maternal di Indonesia. Penyebab
pertama adalah perdarahan (28%) diikuti dengan eklamsia (24%).
Tujuan: Melihat gambaran kasus kehamilan dengan preeklamsia yang terjadi selama JanuariDesember 2011 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Cara penelitian: Studi potong lintang digunakan dengan subyek penelitian semua wanita hamil dengan preeklamsia yang dirawat di Bagian
Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten selama Januari-Desember 2011.
Hasil: Selama tahun 2011, sebagian besar kasus preeklamsia terjadi pada usia 30-34 tahun (38,7%). Kasus preeklamsia di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten juga banyak terjadi pada ibuhamil multigravida (49,5%) dengan umur kehamilan preterm (50,5%). Manajemen terminatif banyak dilakukan berdasarkan indikasi preeklamsia berat (26,9%) dan krisis hipertensi (9,7%). Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik apabila dibandingkan antara kelompok dengan komplikasi dan tanpa komplikasi pada ibu hamil dengan preeklamsia di RSUP Dr. Soredji Tirtonegoro Klaten selama Januari-Desember 2011. Perbedaan yang bermakna secara statistik hanya terdapat pada perbedaan kadar enzim Aspartate aminotransferase (AST), dimana kadar enzim AST pada kelompok dengan komplikasi sebesar 80,1±107,4 IU/mL (p=0,021).
Kesimpulan: Penanganan yang tepat terhadap kasus kehamilan dengan preeklamsia dapat mengurangi komplikasi morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal yang muncul. Penegakan diagnosis dan pemeriksaan laboratorium yang tepat dapat digunakan sebagai prediktor
perburukan kehamilan dengan preeklamsia.
Kata kunci: Preeklamsia, Eklamsia, Morbiditas, Mortalitas, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.