Pengukuhan Prof. dr. R. Detty Siti Nurdiati sebagai Guru Besar Kedokteran Fetomaternal: Mendorong Transformasi Kesehatan Ibu dan Bayi Berbasis Bukti

Yogyakarta, 10 April 2025 — Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mengukuhkan Prof. dr. R. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD, Sp.O.G., Subsp.K.Fm. sebagai Guru Besar dalam bidang Kedokteran Fetomaternal di Departemen Obstetri dan Ginekologi. Momen akademik ini tidak hanya menandai puncak pencapaian akademik pribadi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Peran Kedokteran Fetomaternal dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Ibu dan Bayi: Pendekatan Epidemiologi”, Prof. Detty menekankan urgensi penerapan pendekatan multidisiplin dan berbasis bukti (Evidence-based Medicine/EBM) dalam praktik obstetri, khususnya pada kehamilan risiko tinggi. Ia menyoroti bahwa praktik kedokteran fetomaternal bukan hanya berfokus pada penyelamatan dua nyawa dalam satu tubuh, melainkan juga pada upaya jangka panjang meningkatkan kualitas hidup ibu dan generasi penerus bangsa. “Tantangan kita bukan hanya mengurangi angka kematian ibu dan bayi, tetapi menjamin kualitas hidup mereka pasca-kehamilan,” ujar Prof. Detty dalam pidatonya.

Perjalanan panjang Prof. Detty sebagai klinisi, pendidik, dan peneliti memperlihatkan pentingnya integrasi antara pelayanan klinis, pendidikan kedokteran, dan riset kebijakan publik. Beliau menggarisbawahi bahwa subspesialis kedokteran fetomaternal memiliki tanggung jawab strategis tidak hanya di fasilitas rujukan tersier, tetapi juga sebagai mentor bagi tenaga medis di lini pertama serta sebagai penggerak inovasi dalam pendekatan obstetri modern. Prof. Detty juga secara kritis menyoroti ketimpangan distribusi tenaga medis, yang masih menjadi hambatan signifikan dalam menjamin akses pelayanan maternal yang merata di seluruh Indonesia. Beliau menawarkan solusi berbasis sistem, antara lain: task shifting dengan pelatihan yang terstandar dan terstruktur, penguatan fasilitas pelayanan dasar (PONED) dan rujukan (PONEK), penyediaan rumah tunggu kelahiran untuk menjembatani hambatan geografis, serta optimalisasi teknologi informasi dalam sistem rujukan.

Dengan latar belakang akademik dalam epidemiologi dan pengalaman klinis di bidang kehamilan risiko tinggi, Prof. Detty menyerukan pentingnya keadilan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Beliau menyatakan bahwa pengambilan keputusan medis harus dilandaskan pada bukti terbaik yang tersedia dan disesuaikan dengan konteks sosial-ekonomi pasien. Pengukuhan ini menjadi momen penting bagi FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya: SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, dan SDG 10 – Berkurangnya Kesenjangan. “Menjaga kesehatan ibu dan bayi adalah bentuk investasi sosial terbesar bagi masa depan bangsa. Keberhasilan kita tidak hanya dinilai dari angka, tetapi dari kualitas hidup yang berhasil kita bangun,” tutup Prof. Detty dengan penuh harap.