- Ruang Pertemuan, Gedung Diklat Lantai 4, RS dr. Sardjito, Jumat/ 24 Maret 2017
Latar Belakang
Sejak 2007, Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kematian ibu (AKI) tertinggi di Asia Tenggara (UNFPA, 2013) dengan 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Lima tahun kemudian, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2013) menunjukkan AKI di Indonesia berada pada angka 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Angka tersebut tentu masih sangat jauh dari target kelima Millenium Development Goals, yaitu pada 2015 mencapai 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Badan dunia, United Nation Development Program, Senin (14/12) meluncurkan kajian Human Development Report 2015. Dalam indikator maternal mortality (kematian ibu melahirkan) Indonesia berada pada posisi 190 (kematian) per 100.000 (kelahiran). Pemerintah melalui Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebut angka AKI di Indonesia masih 359 per 100 ribu kelahiran. Banyak Negara tidak bisa mencapai sasaran yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) seperti halnya Indonesia.
Kematian maternal sendiri terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya kegawatdaruratan maternal yang tidak tertangani dengan baik.Perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kehamilan (abortus, mola hidatidosa, kista vasikuler, kehamilan ekstrauteri/ ektopik) dan perdarahan pada minggu akhir kehamilan dan mendekati cukup bulan (plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, perdarahan persalinan per vagina setelah seksio sesarea, retensio plasentae/ plasenta inkomplet), perdarahan pasca persalinan, hematoma, dan koagulopati obstetri.
Sebagai tenaga pelayanan kesehatan diharapkan mengetahui dan selalu aktif untuk mengupdate informasi terkait penanganan kegawatdaruratan terutama yang bisa dilakukan di sekitar kita. Oleh karena itu dalam rangka Annual Scientific Meeting Fakultas Kedokteran UGM tahun 2017 ini kami bermaksud mengadakan seminar membahas tentang panduan penanganan kasus kegawatdaruratan dalam praktik sehari-hari.
- TujuanKegiatan
- Tujuan Umum:
Mampu melakukan tatalaksana penanganan kasus kegawatdaruratan
- Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan peserta mampu:
- Mengenal faktor risiko Perdarahan obstetri dan ginekologi
- Mengidentifikasi faktor penyebab
- Mengenal tanda, gejala dan menegakkan diagnosis
- Menilai derajat syok hemoragik
- Melakukan manajemen medis dan terapi cairan dan tranfusi
- Melakukan rujukan dengan baik