Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian yang ditakuti di seluruh dunia, bukan hanya karena belum ditemukannya obat yang pasti, namun juga karena kecilnya kemungkinan hidup untuk penderita stadium lanjut dan juga biaya pengobatan yang mahal.
Kanker serviks adalah salah satu kanker penyebab kematian wanita yang paling ganas saat ini. Kanker serviks menempati urutan pembunuh nomor 3 wanita didunia. Menurut Ferlay J et al. Globocan 2002, IARC 2004, 500.000 wanita terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya, setiap 2 menit terdapat satu wanita yang meninggal karena kanker serviks, dan 80% kematian wanita atas kanker serviks terjadi di Negara berkembang. Salah satu area Penderita kanker serviks terbanyak berasal dari Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari IARC, Globocan 2002 database; dalam satu hari ditemukan 40-45 kasus, 20-25 kematian, Setiap 1 Jam terdapat satu Wanita Indonesia yang meninggal karena kanker serviks. Menurut Female Cancer Programme Report August 2006 UI, berdasarkan diagnosis histologis bahwa dari 100.000 wanita di Jakarta terdapat kemungkinan 100 Wanita yang menderita kanker serviks.
Tahapan kanker serviks dibagi atas 3 bagian : Infected Cell, Precancer (LGSILs-HGSILs) dan Cervical Cancer (Schiffman K. J Natl Cancer Inst Monogr. 2003). Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi kanker serviks dari masa terinfeksi adalah sekitar 7-8 tahun. Kanker serviks ini dapat dicegah dan bahkan diobati jika diketahui lebih dini. Pencegahan dapat dibagi dua, yaitu Pencegahan Primer untuk wanita tanpa bukti klinis (dengan vaksin) dan Pencegahan Sekunder untuk wanita dengan bukti klinis (skrining). Wanita yang tidak diskrining secara teratur memiliki resiko sekitar 5 kali lebih besar dapat menderita kanker serviks daripada wanita yang diskrining teratur. ( Int J Gynecol Obstet 2005; 89 Suppl 2: S4–12; 2. National Cancer Institute. Screening for Cervical Cancer. 2005.).
Tujuan Umum:
- Meningkatkan pengetahuan dokter dalam deteksi dan kanker ginekologi khususnya kanker serviks.
- Memberikan pengetahuan sikap dan keterampilan yang diperlukan dokter mengenai Penatalaksaan Lesi Pra-Kanker Obstetri Ginekologi
Tujuan khusus
- Menjelaskan besaran masalah kanker serviks secara nasional maupun internasional, serta hubungan antara infeksi HPV dan kanker serviks.
- Melakukan upaya pencegahan, penapisan, pengobatan pada kanker serviks
- Menjelaskan mengenai IVA dan kolposkopi sebagai alat diagnosis serta kaitannya dalam tata laksana kanker serviks, serta mampu melakukannya.
- Mendeteksi adanya kelainan/ abnormalitas pada hasil pemeriksaan IVA dan kolposkopi.
- Mampu memberikan konseling dan menentukan tindakan lanjutan setelah pemeriksaan IVA dan kolposkopi dilakukan.