BONE MINERAL DENSITY OF CONTRACEPTIVE IMPLANT
COMPARED TO A NON HORMONAL METHOD OF CONTRACEPTION
A.K. Dewi*, D. Dasuki*, D.R. Hadiati*
*Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine Gadjah Mada University,
Sardjito Hospital Yogyakarta
ABSTRAK
Latar belakang: Implan merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif, reversible dan aman. Cara kerja utama kontrasepsi ini
dengan inhibisi ovulasi sehingga terjadi supresi produksi estrogen. Estrogen adalah salah satu faktor penting dalam remodelling tulang. Hal inilah yang memunculkan kekhawatiran tentang pengaruh penggunaan implan terhadap status kesehatan tulang pemakainya.
Tujuan: Membandingkan densitas massa tulang pada pengguna kontrasepsi implan dan non hormonalMetode penelitian: Studi potong lintang. Penelitian dilakukan di Poliklinik Kontap, RSUP Dr. Sardjito. Jumlah peserta penelitian 110 wanita berusia 20-50 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan terlepas dari kriteria eksklusi, terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pengguna kontrasepsi implan dan pengguna kontrasepsi non hormonal. Densitas massa tulang diukur dengan menggunakan alat densitometri ultrasonografi pada tulang kalkaneus.
Hasil: Analisis bivariat Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan kontrasepsi implan dengan kejadian densitas tulang tidak normal (RP 1,75; IK 95% (0,80-3,83), p=0,23). BMI sebagai variabel luar memberikan hasil analisis yang bermakna terhadap kejadian
densitas tulang tidak normal dengan nilai OR 23,24; IK 95% (4,26-126,86), p<0,001
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan densitas massa tulang yang bermakna antara kelompok pengguna kontrasepsi implan dan non hormonal. BMI kategori underweight secara signifikan memiliki hubungan dengan kejadian densitas tulang tidak normal.
Kata kunci: densitas massa tulang, kontrasepsi implan, kontrasepsi progestin-only, levonorgestrel